MA Gandeng Kemenag Laksanakan Diklat Kepemimpinan Tingkat III
By Abdi Satria
nusakini.com-Ciputat-Mahkamah Agung (MA) menggandeng Kementerian Agama untuk menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat III, Angkatan 14,15, dan 16. Diklat yang telah berlangsung berhak 27 Januari sampai 10 Mei 2019 dengan pola on/off campus ini diikuti 120 peserta yang merupakan pejabat eselon III pada MA.
Diklat ini terselenggara berkat kerjasama Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Balitbang Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI dengan Pusdiklat Tenaga Administrasi (PTA) Balitbang Diklat Kemenag.
Diklat Kepemimpinan Tingkat III ini pun diampu secara bersama oleh Widyaiswara dari PTA Balitbang Diklat Kemenag maupun Mahkamah Agung.
Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi (PTA) Balitbang Diklat Kemenag Saeroji berharap para peserta dapat menerapkan materi yang diberikan oleh Widyaiswara. Hal ini disampaikan Saeroji dalam sambutannya pada penutupan Diklat Kepemimpinan III, di Gedung Pusdiklat Kemenag, Ciputat.
“Selamat jalan, selamat atas kelulusannya dan terimakasih kepada Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan atas kepercayaan dan kerjasamanya semoga kerjasama ini dapat diteruskan dengan diklat-diklat yang lain," ujar Kapus, Jumat (10/05).
Saeroji pun berharap peserta Diklat dapat meningkatkan kualitas kerja di tempat tugasnya masing-masing. Apalagi menurut Saeroji, mereka merupakan pejabat eselon III yang menjadi tumpu perbaikan manajemen organisasi.
"Kalau pejabat eselon III nya kuat maka unit kerja itu pasti akan berjalan dengan baik dan semua itu berada di tangan bapak ibu sekalian sebagai pejabat struktural eselon tiga yang berada pada middle manajer. Yang tugasnya adalah mampu melakukan komunikasi dengan atasannya dan membina bawahannya,”tutur Saeroji.
Saeroji menambahkan pentingnya peran pejabat eselon III disebabkan pada level jabatan tersebut seseorang berada dalam kelompok middle management, di mana ia diharapkan mampu menjadi jembatan bagi pimpinan maupun bawahannya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Muh Daming Sanusi dalam arahannya sekaligus menutup secara resmi diklat. Kepada peserta, ia mengatakan ilmu pengetahuan yang didapat selama pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu bekal sebagai penunjang dalam pencapaian visi misi Mahkamah Agung demi terwujudnya badan peradilan Indonesia yang agung.
“Saya bangga kepada peserta karena telah berhasil menyelesaikan diklat PIM III ini dan mendapat predikat tokoh perubahan,”ujarnya.
“Sampaikan proyek perubahan di tempat kerja saudara dengan santun, tularkan dan kembangkan di tempat kerja dan di tengah masyarakat,” tambah Daming Sanusi.
Menurut Daming, kesantunan ini penting karena sebaik apa pun proyek perubahan, bila penyampaiannya tidak baik maka tidak akan berhasil.
Daming juga berharap agar proyek perubahan yang telah dilaksanakan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja di tempat tugasnya masing-masing. Proyek perubahan tersebut juga diharapkan dapat diterapkan sebagai suatu sistem dalam penyelengaraan pemerintahan yang baik serta memberikan solusi nyata kepada MA dan Badan Peradilan di bawahnya.(p/ab)